Kamis, 04 April 2013

JARINGAN EPITEL



JARINGAN EPITEL

Jaringan epitel adalah salah satu empat jaringan dasar (lainnya: jaringan penyambung, jaringan otot, jaringan saraf). Dahulu istilah epitel digunakan untuk menyebut selaput jernih yang berada di atas permukaan tonjolan anyaman penyambung di merah bibir (Epitel: Epi di atas; Thele bibir). Istilah ini kini digunakan untuk semua jaringan yang melapisi sesuatu struktur dan saluran.
A.    Sifat umum
Jaringan epitel terdiri dari sel dengan batas yang jelas dan terletak rapat satu sama lain. oleh karena itu, jaringan epitel dapat dikatakan sebagai jaringan yang seluler.
Tidak ada pembuluh darah dalam jaringan kapiler. Zat makanan diberikan ke jaringan secara difusi dari pembuluh darah kapiler yang terletak di jaringan di bawahnya.
B.     Fungsi
Epitel memiliki berbagai fungsi tergantung dari posisi jaringan. Fungsinya antara lain:
  • Sebagai pelindung
  • Sebagai alat sekresi
  • Sebagai alat penerima impuls
  • Sebagai alat penyaring atau filtrasi
  • Sebagai alat absorpsi
  • Sebagai alat respirasi
Dalam rangka fungsinya sebagai pelindung, biasanya epitel sendiri pun diberi pelindung yaitu lapisan tanduk (korneum), silia, dan lapisan lendir.
C.    Jenis-jenis Jaringan Epitel
Jaringan epitel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu epitel simpleks (terdiri dari satu lapis sel) dan epite kompleks (tersusun atas beberapa lapisan sel).
1.    Epitel simpleks
-          Epitel pipih selapis.
Ciri-cirinya, sitoplasma jernih, inti sel bulat terletak di tengah. Epitel ini terletak di pleura, alveolus paru-paru, kapsula bowman pada ginjal, lapisan dalam pembuluh darah dan limfa, ruang jantung, selaput bagian dalam telinga, sel ekskresi kecil dari kebanyakan kelenjar.
Adapun fungsi epitel ini antara lain
a.       Pelapis bagian dalam rongga dan saluran (endothelium)
b.      Tempat difusi zat
c.       Tempat infiltrasi zat
d.      Tempat osmosis zat

-          Epitel kubus selapis
Sitoplasmanya jernih atau berbutir-butir. Inti sel bulat besar di tengah. Terletak di kelenjar keringat dan kelenjar air liur, retina mata, permukaan ovary, dan saluran nefron ginjal.
Adapun fungsinya,
a.       Lapisan pelindung atau proteksi
b.      Tempat penyerapan zat (absorbsi)
c.       Penghasil mucus (lendir) / sekresi

- Epitel silindris selapis
Epitel ini memiliki bentuk silinder (tabung), sitoplasmanya jernih atau berbutir-butir. Epitel ini memiliki nucleus berbentuk bulat terletak di dekat dasar. Terdapat pada dinding dalam lambung, usus, kandung kencing, kantong empedu, saluran rahim, rahim, saluran pernafasan bagian atas, saluran pencernaan.


Adapun fungsinya,
a.       Lapisan pelindung (proteksi)
b.      tempat penyerapan zat ( absorbsi)
c.       Tempat difusi dan absorbsi zat
d.      Melicinkan

-          Epitel silindris selapis bersilia
Epitel ini berbentuk seperti epitel silindris berlapis, hanya saja memiliki bulu-bulu getar atau silia. Epitel ini dapat ditemukan di dinding dalam rongga hidung, saluran trakea, bronkus, dan dinding dalam saluran oviduct.
Adapun fungsinya,
a.       Penghasil mucus (lendir) untuk menangkap benda asing yang masuk
b.      Dengan getaran silia menghalau benda asing yang masuk/ atau melekat pada mucus

-          Epitel silindris semu berlapis (Epitel silindris bersilia)
Epitel ini terdiri atas sel-sel epitelium batang yang berekatan satu sama lain dan tidak semua selnya mencapai permukaan sehingga menyerupai epitelium berlapis. Terletak pada rongga hidung dan trakea.
Adapun fungsinya,
1.      proteksi
2.      sekresi
3.      Gerakan zat melalui permukaan

1.      Epitel kompleks
Epitel kompleks tersusun oleh beberapa lapisan sel. Lapisan sel terbawah yang selalu membelah diri untuk mengganti sel-sel permukan yang rusak, disebut lapisan germinativa. Beberapa jaringan yang termasuk epitel kompleks adalah,



-          Epitel pipih berlapis
Letaknya pada kulit (dengan zat tanduk), epidermis, rongga mulut, esophagus, laring, vagina, saluran anus, rongga hidung. Berfungsi sebagai,
a.       Lapisan pelindung terhadap pengaruh luar
b.      Lapisan pelindung saluran dalam
c.       Penghasil mucus

-          Epitel kubus berlapis
Terletak di kelenjar keringat, kelenjar minyak, ovarium di masa pertumbuhan, buah zakar. Fungsinya,
a.       lapisan pelindung
b.      penghasil mucus

-          Epitel silindris berlapis
Terletak pada lapisan konjunctiva (lapisan yang selalu basah karena lendir) misalnya pada bagia mata yang berwarna putih, dinding dalam kelopak mata, laring, faring, uretra. Berfungsi sebagai,
a.       proteksi
b.      Penghasil mucus
c.       Gerakan zat lewati permukaan
d.      Saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu

-          Epitel transisional
Terletak pada kandung kencing, ureter, pelvis ginjal. Berfungsi menahan regangan dan tekanan.

-          Epitel kelenjar eksokrin
Terletak pada kelenjar minyak, kelenjar keringat, kelenjar saliva. Berfungsi menghasilkan mucus



-          Epitel kelenjar endokrin
Terletak pada otak, daerah leher, anak ginjal, pankreas, kelamin. Berfungsi menghasilkan hormone.

D.    Metaplasia
Metaplasia adalah melibatkan perubahan yang berlaku ke atas tisu yang telah mengalami perbedaan pada berbagai-bagai bentuk, selalunya dari kelas yang sama tetapi tidak mengkhusus. biasanya metaplasia berlaku pada lapisan epitelium kelenjar dan tisu perantara, seringkali berasosiasi dengan hiperplasia. Metaplasia adalah suatu mekanisme adaptasi. pengasalan dari berpanjangan bronkus kepada asap rokok membawa kepada metaplasia skuama pada epitelium bronkial. proses ini adalah berbalik sepenuhnya. bila rangsangan seperti aktivitas merokok dihentikan epitelium metaplastik kemungkinan dapat kembali normal.

Pinositosis ("peminuman seluler") merupakan salah satu jenis endositosis di mana sel "meneguk" tetesan fluida ekstraseluler dalam vesikula kecil. Karena salah satu atau seluruh zat terlarut yang larut dalam tetesan tersebut dimasukkan ke dalam sel, pinositosis tidak bersifat spesifik dalam substansi yang ditranspornya.[1] Sebaliknya, endositosis yang diperantarai reseptor bersifat sangat spesifik karena adanya reseptor berupa ligan yang hanya terikat pada molekul tertentu.[1] Pinositosis sebagai salah satu jenis endositosis dibutuhkan untuk berbagai macam fungsi yang penting bagi sel, karena endositosis dapat meregulasi berbagai macam proses seperti pengambilan nutrisi, adhesi dan migrasi sel, reseptor sinyal, masuknya patogen, neurotransmisi, presentasi antigen, polaritas sel, mitosis, pertumbuhan dan diferensiasi, dan masuknya obat.






KESIMPULAN

Jaringan epitel adalah salah satu empat jaringan dasar (lainnya: jaringan penyambung, jaringan otot, jaringan saraf). Dahulu istilah epitel digunakan untuk menyebut selaput jernih yang berada di atas permukaan tonjolan anyaman penyambung di merah bibir (Epitel: Epi di atas; Thele bibir). Istilah ini kini digunakan untuk semua jaringan yang melapisi sesuatu struktur dan saluran.
Jaringan epitel terdiri dari sel dengan batas yang jelas dan terletak rapat satu sama lain. oleh karena itu, jaringan epitel dapat dikatakan sebagai jaringan yang seluler.
Tidak ada pembuluh darah dalam jaringan kapiler. Zat makanan diberikan ke jaringan secara difusi dari pembuluh darah kapiler yang terletak di jaringan di bawahnya.
Jaringan epitel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu epitel simpleks (terdiri dari satu lapis sel) dan epite kompleks (tersusun atas beberapa lapisan sel).













DAFTAR PUSTAKA

-          http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/05/jaringan-epitel.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar