BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kita mengenal “Hydrocephalus” sebagai suatu kelainan yang
biasanya terjadi pada bayi, dan ditandai dengan membesarnya kepala melebihi
ukuran normal. Namun apa sebenarnya hydrocephalus dan bagaimana penanganannya ?
Dalam keadaan normal, tubuh memproduksi cairan otak (Cairan
Serebro Spinal = CSS) dalam jumlah tertentu, untuk kemudian didistribusikan
dalam ruang-ruang ventrikel otak, sampai akhirnya diserap kembali. Dalam
keadaan dimana terdapat ketidakseimbangan antara produksi dan penyerapan
kembali, terjadi penumpukan cairan otak di ventrikel. Kondisi inilah yang dalam
istilah medis dikenal sebagai “hydrocephalus”.
Meskipun banyak ditemukan pada bayi dan anak, sebenarnya
hydrocephalus juga bisa terjadi pada dewasa. Hanya saja, pada bayi gejala
klinisnya tampak lebih jelas, sehingga lebih mudah dideteksi dan didiagnosis.
Hal ini dikarenakan pada bayi ubun-ubunnya masih terbuka, sehingga adanya
penumpukan cairan otak dapat dikompensasi dengan melebarnya tulang-tulang
tengkorak. Terlihat pembesaran diameter kepala yang makin lama makin membesar
seiring bertambahnya tumpukan CSS. Sedangkan pada orang dewasa, tulang
tengkorak tidak lagi mampu melebar. Akibatnya berapapun banyaknya CSS yang
tertumpuk, takkan mampu menambah besar diameter kepala.
Berdasarkan waktu terjadinya, dikenal hydrocephalus
congenital dan didapat (acquired). Congenital berarti hydrocephalus terjadi
karena proses patologis sejak bayi berada dalam kandungan. Bayi lahir dengan
diameter kepala yang lebih besar dari normal (disproporsi craniofacial).
Kondisi ini seringkali menimbulkan persalinan yang macet akibat sulitnya kepala
bayi melewati jalan lahir. Tidak jarang bayi akhirnya harus dilahirkan dengan
Sectio Caesaria.
Acquired berarti hydrocephalus terjadi pasca kelahiran, baik
pada masa bayi, kanak-kanak maupun dewasa. Penyebabnya antara lain infeksi atau
Inflamasi yang mengenai otak dan jaringan sekitarnya termasuk selaput
pembungkus otak (meninges). Penyebab lain adalah tumor, perdarahan otak, maupun
obstruksi (bendungan) vena.
Baik Congenital maupun acquired, memberikan tanda dan gejala
yang sama. Hanya waktu timbulnya saja yang berbeda. Hydrocephalus pada bayi
lebih mudah dikenali. Tampak lingkar fronto-occipital (lingkar kepala) yang
meningkat abnormal. Ukuran kepala bayi yang melebihi normal ini mengakibatkan
kulit kepala tampak licin, tegang, dan pembuluh-pembuluh darah di kulit kepala
tampak lebih jelas (prominent). Pada kedua mata tampak seperti gambaran
matahari tenggelam (“Sunset phenomenon”). Penumpukan cairan yang terus menerus,
mendesak kompartemen otak sehingga tekanan intracranial meningkat, ditandai
munculnya keluhan mual-muntah,pusing sampai kejang. Diatas semuanya, bayi
dengan hydrocephalus terganggu proses tumbuh kembangnya karena proses perjalanan
penyakitnya, maupun karena asupan gizi yang berkurang.
Pada penderita dewasa tanda klinis tidak sejelas pada bayi.
Patokan yang digunakan adalah tanda-tanda kenaikan tekanan intracranial. Untuk
membantu penegakan diagnosis, dapat dilakukan pemeriksaan penunjang radiologis
dan laboratoris. Baik pada penderita bayi maupun dewasa, pemeriksaan radiologis
yang menjadi gold standard adalah CT SCAN. Sedangkan pemeriksaan laboratoris
meliputi pemeriksaan darah dan CSS untuk mendeteksi adanya infeksi.
Setelah diagnosis hydrocephalus tegak, tindakan harus
diambil sesegera mungkin, sebab bila dibiarkan dapat mengakibatkan kerusakan
otak yang permanent. Pada prinsipnya terapi hydrocephalus ditujukan untuk
memperlancar drainage (aliran pembuangan) CSS melalui prosedur pembedahan.
Tujuan drainage adalah untuk mengalirkan CSS ke ruang lain dan untuk menurunkan
tekanan intracranial. Dikenal beberapa metode drainage, antara lain external
ventricular drainage, dimana CSS dikeluarkan dari intracranial melalui suatu
lubang. Metode lainnya adalah shunting, ialah mengalirkan CSS ke ruangan lain
melalui suatu selang yang menghubungkan ventrikel otak dengan organ tubuh lain.
Dikenal Ventrikulo-peritoneal Shunt, yaitu pengaliran CSS dari ventrikel otak
ke peritoneum di rongga abdomen, ada pula shunting dari ventrikel otak ke
atrium jantung (Ventrikulo-atrial shunt).
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Hydrocephalustelah dikenal
sajak zaman Hipocrates, saat itu hydrocephalus dikenal sebagai penyeban
penyakit ayan. Di saat ini dengan teknologi yang semakin berkembanga maka
mengakibatkan polusi didunia semakin meningkat pula yang pada akhirnya menjadi
factor penyebab suatu penyakit, yang mana kehamilan merupakan keadaan yang
sangat rentan terhadap penyakit yang dapat mempengaruhi janinnya, salah satunya
adalah Hydrocephalus. Saat ini secara umum insidennya dapat dilaporkan sebesar
tiga kasus per seribu kehamilan hidup menderita hydrocephalus. Dan
hydrocephalus merupakan penyakit yang sangat memerlukan pelayanan keperawatan
yang khusus.
Hydrocephalus itu sendiri
adalah akumulasi cairan serebro spinal dalam ventrikel serebral, ruang
subaracnoid, ruang subdural (Suriadi dan Yuliani, 2001). Hydrocephalus dapat
terjadi pada semua umur tetapi paling banyak pada anak usia dibawah 6 tahun.
Dari
data yang didapat dalam kurun waktu 6 (enem) tahun pada kasus Hydrocephalus di
Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda khususnya ruang Angsoka
terdapat 101 kasus hydrocephalus dari 6233 kasus penyakit saraf yang ada.
Hydrocephalus adalah akumulasi
cairan serebro spinal dalam ventrikel serebral, ruang subarachnoid atau ruang
subdural (Suriadi dan Yuliani, 2001).
Menurut Mumenthaler (1995) definisi hydrocephalus yaitu timbul bila ruang cairan serebro spinallis internal atau eksternal melebar.
Hydrocephalus merupakan keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertmbahnya cairan serebro spinalis tanpa atau pernah dengan tekanan intracranial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya cairan serebro spinal (Ngastiyah, 1997).
Menurut Mumenthaler (1995) definisi hydrocephalus yaitu timbul bila ruang cairan serebro spinallis internal atau eksternal melebar.
Hydrocephalus merupakan keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertmbahnya cairan serebro spinalis tanpa atau pernah dengan tekanan intracranial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya cairan serebro spinal (Ngastiyah, 1997).
Hydrocephalus berkembang jika
aliran serebro spinal terhambat pada tempat sepanjang perjalanannya, timbulnya
Hydrocephalus akibat produksi yang berlebihan cairan serebro spinal dianggap
sebagai proses yang intermiten setelah suatu infeksi atau trauma. Ini dapat
terjadi kelainan yang progresif pada anak-anak yang disebabkan oleh papiloma
pleksus, yang dapat diatasi dengan operasi (Mumenthaler, 1995).
Hydrocephalus adalah akumulasi abnormal cairan cerebrospinal
di dalam otak. Cairan ini sering meningkatkan tekanan sehingga dapat memeras
dan merusak otak.
Hydrocephalus terkadang disebut? air di
dalam otak?. (kata? hydrocephalus? berasal dari bahasa Yunani yang artinya? kepala
berair?).
Hydrocephalus
dapat terjadi sebelum lahir atau kapan saja setelah lahir.
B.
Etiologi
Kasus Hydrocephalus
terjadi 1 : 500 kelahiran. kondisi ini bsia dideteksi sejak masih dalam
kandungan (Congenital Hydrocephalus) sehingga tindakan lanjut dari kondisi ini
sudah bisa disiapkan sejak sebelum persalinan. Meskipun masih belum jelas dipahami
tentang penyebab Hydrocephalus, namun beberapa kemungkinannya adalah :
1. Faktor Keturunan
(Aqueductal Stenosis).
2. Gangguan tumbuh
kembang janin seperti Spina Bifida, atau Encepalocele (hernia jaringan syaraf
karena cacat tempurung kepala).
3. Komplikasi persalinan
prematur (pendarahan intraventrikular, meningitis, tumor, cedera kepala
traumatis, atau pendarahan subarachnoid).
Dalam kondisi normal,
otak memiliki sistem sirkulasi cairan Ventrikuler yang terdiri dari 4 ventrikel
dan saling dihubungkan satu sama lain dengan sebuah jalur sempit. CSS mengalir
melalui ventrikel dan keluar ke tempat penampungan dibagian otak, membasahi
permukaan otak & tulang belakang, kemudian diserap darah dalam tubuh
(Anonim, 2003).
Meskipun banyak
ditemukan pada bayi dan anak, sebenarnya hydrocephalus juga bisa terjadi pada
dewasa. Hanya saja, pada bayi gejala klinisnya tampak lebih jelas, sehingga
lebih mudah dideteksi dan di diagnosis. Hal ini dikarenakan pada bayi
ubun-ubunnya masih terbuka, sehingga adanya penumpukan cairan otak dapat
dikompensasi dengan melebarnya tulang-tulang tengkorak. Terlihat pembesaran
diameter kepala yang makin lama makin membesar seiring bertambahnya tumpukan
CSS. Sedangkan pada orang dewasa, tulang tengkorak tidak lagi mampu melebar.
Akibatnya berapapun banyaknya CSS yang tertumpuk, takkan mampu menambah besar
diameter kepala (Renyta, S.Ked, 2007).
Cerebrospinal atau
CSS merupakan cairan yang membungkus otak & tulang belakang. Fungsi CSS
adalah :
1. Sebagai 'Shock
Absorber' & melindungi otak
2. Mengangkut zat
makanan ke neuron SSP dan membuang produk sisa ke darah ketika cairan
direabsorpsi.
3. Mengalir antara
tempurung kepala & tulang belakang guna mengkompensasi perubahan volume
darah dalam otak.
4. Sebagai bantalan SSP
(Valerie C. Scanlon, 2007).
C.
Penyebab Hydrocephalus
Hydrocephalus
dapat berhubungan dengan beberapa sebab termasuk cacat sejak lahir, pendarahan
di otak, infeksi, meningitis, tumor, atau cedera kepala. Banyak bentuk dari
hydrocephalus adalah hasil dari terhambatnya cairan cerebrospinal di ventrikel
(di otak bagian tengah. Pada cacat sejak lahir, kerusakan fisik dari aliran
cairan ke ventrikel biasanya menyebabkan hydrocephalus. Hydrocephalus biasanya
mendampingi cacat sejak lahir yang disebut spina bifida (meningomyelocele).
D.
Gejala
Tanda dan gejala hydrocephalus tergantung pada usia penderita.
Tanda dan gejala hydrocephalus tergantung pada usia penderita.
- Bayi, tanda yan
paling nyata dari hydrocephalus adalah besar kepala yang abnormal. Hal ini
terjadi karena tekanan luar yang terus menerus pada otak dan temperung
kepala dari hydrocephalus sepanjang perkembangan dan pertumbuhan kepala.
(Itulah alasannya kepala bayi selalu diukur dengan hati-hati setiap
periksa ke dokter). Gejala hydrocephalus pada bayi yaitu muntah,
mengantuk, gelisah, tidak mampu melihat ke atas dan seizures.
- Pada anak yang
lebih tua dan orang dewasa, tidak ada pembesaran dari hydrocephalus
(karena tulang tengkorak sudah padat dan tidak dapat membesar). Gejala
yang terjadi termasuk sakit kepala, mual, muntah dan kadang-kdang
pandangan kabur. Bisa menimbulkan masalah pada keseimbangan dan
koordinasi, dan perkembangan yang terlambat dalam berjalan dan berbicara
pada anak-anak.
Gelisah,
sakit kepala, seizures dan perubahan kepribadian seperti tidak mampu
berkonsentrasi dan mengingat bisa terjadi. Mengantuk dan pandangan menjadi dua
adalah gejala umum perkembangan hydrocephalus.
E.
Tanda-tanda Klinis
Hydrocephalus
- Kepala relatif
besar. Bayi baru lahir rata-rata lingkaran kepala 32-54 cm clan meningkat
sesuai dengan usia. Usia 1 tahun sekitar 42 -46 cm.
- Ubun-ubun besar
tegang. Ubun-ubun pada bayi normal akan teraba lembek dan sedikit menegang
pada waktu menangis. Dalam kepala ditegakkan, ubun-ubun akan sedikit cekung.
Pada hydrocephalus, ubun-ubun besar tampak cembung dalam segala posisi,
dan terasa tegang bila diraba.
- Kulit kepala
tampak mengkilat karena tipis, dan pembuluh darah vena tampak lebar-lebar.
- Mata tampak
bagian putihnya dominan dan bagian hitam dibagian bawah, hingga gambaran
tersebut sebagai “ sunset appearence eyes “
- Tangan dan kaki
sering kaku-kaku dan kadang disertai kejang-kejang.
- Bila terjadi
secara akut, misalnya pada shunting yang tersumbat, bayi akan gelisah atau
kalau sudah bisa bicara akan mengeluh sakit kepala, Muntah- muntah
kemudian kesadaran akan menurun, bisa sampai koma.
F.
Pengobatan
Pengobatan hydrocephalus meliputi operasi pemasangan pipa
untuk memperlancar aliran cairan yang berlebih dan mengurangi tekanan ke otak.
Pipa tersebut fleksible, berupa tabung plastik dengan katup satu arah. Pipa
dipasang ke dalam sistem ventrikel pada otak untuk membelokkan alian cairan ke
bagian lain dari tubuh, sehingga cairan akan mengalir dan diabsorbsi ke dalam
aliran darah.
Prognosis penderita hydrocephalus tergantung pada
penyebabnya dan waktu diagnosa dan pengobatan. Banyak penderita hydrocephalus
anak-anak hidup normal dengan batasan dan kekurangan yang minim. Pada beberapa
kasus kerusakan kognitif pada fungsi bahasa dan non- bahasa bisa terjadi.
Masalah infeksi karena pemasangan pipa atau tidak berfungsinya alat perlu
dilakukan operasi revisi.
G. Jenis Hydrocephalus
1.
Congenital
Hydrocephalus yang dialami
sejak dalam kandungan dan berlanjut setelah
dilahirkan. Disebabkan oleh beberapa faktor termasuk lingkungan atau karena perubahan faktor genetika.
dilahirkan. Disebabkan oleh beberapa faktor termasuk lingkungan atau karena perubahan faktor genetika.
2.
Acquired
Hydrocephalus yang muncul dalam
proses tumbuh kembang bayi. Namun juga bisa terjadi disegala usia yang umumnya
disebabkan oleh penyakit tertentu atau cedera.
3.
Communicating
Kondisi Hydrocephalus dimana
CSF masih bisa keluar dari ventrikel namun alirannya terseumbat setelah itu.
4.
Non Communicating
Sumbatan aliran CSF yang
terjadi disalah satu atau lebih jalur sempit yang
menghubungkan ventrikel-ventrikel otak. Yang paling umum terjadi adalah Aqueductal Stenosis, yaitu penyempitan jalur sempit antara ventrikel 3 & 4 dibagian tengah otak (Aqueduct of Slyvius).
menghubungkan ventrikel-ventrikel otak. Yang paling umum terjadi adalah Aqueductal Stenosis, yaitu penyempitan jalur sempit antara ventrikel 3 & 4 dibagian tengah otak (Aqueduct of Slyvius).
5.
Ex-Vacuo
Kerusakan otak yang disebabkan
oleh stroke atau cedera traumatis lainnya yang mungkin menyebabkan penciutan
jaringan otak atau athrophy.
6.
Normal Pressure H
Umum terjadi pada mereka yang
berusia lanjut dengan gejala umum seperti hilangnya daya ingat, dimensia, gait
disorder atau kemunduran gerak tubuh.
Kasus Hydrocephalus terjadi 1 :
500 kelahiran. kondisi ini bsia dideteksi sejak masih dalam kandungan (
Congenital Hydrocephalus ) sehingga tindakan lanjut dari kondisi ini sudah bisa
disiapkan sejaka sebelum persalinan. Sekalipun
masih belum jelas dipahami tentang pemicu Hydrocephalus, nemun beberapa
kemungkinannya adalah :
masih belum jelas dipahami tentang pemicu Hydrocephalus, nemun beberapa
kemungkinannya adalah :
1.
Faktor Keturunan (Aqueductal
Stenosis).
2.
Gangguan tumbuh kembang janin
seperti Spina Bifida, atau Encepalocele (hernia jaringan syaraf karena cacat
tempurung kepala)
3.
Komplikasi persalinan prematur
(pendarahan intraventrikular,
meningitis, tumor, cedera kepala traumatis, atau pendarahan subarachnoid).
meningitis, tumor, cedera kepala traumatis, atau pendarahan subarachnoid).
H.
Terapi
Setelah diagnosis
hydrocephalus tegak, tindakan harus diambil sesegera mungkin, sebab jika
dibiarkan dapat mengakibatkan kerusakan otak yang permanent. Pada prinsipnya
pengobatan hydrocephalus ditujukan untuk memperlancar drainage (aliran
pembuangan) CSS melalui prosedur pembedahan. Tujuan drainage adalah untuk
mengalirkan CSS ke ruang lain dan untuk menurunkan tekanan intracranial.
Dikenal beberapa metode drainage, antara lain External Ventricular Drainage,
dimana CSS dikeluarkan dari intrakranial melalui suatu lubang. Metode lainnya
adalah Shunting, yaitu mengalirkan CSS ke ruangan lain melalui suatu selang
yang menghubungkan ventrikel otak dengan organ tubuh lain. Dikenal
Ventrikulo-peritoneal Shunt, yaitu pengaliran CSS dari ventrikel otak ke
peritoneum di rongga abdomen, ada pula Ventrikulo atrial shunt yaitu shunting
dari ventrikel otak ke atrium jantung (Renyta, S.Ked, 2007).
I.
Pencegahan
Tidak ada pencegahan
khusus yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit ini. Namun secara
umum, penjagaan kesehatan bagi para ibu hamil dan menyusui sangat diperlukan.
Para ibu hamil dan menyusui diharapkan memperhatikan gizi makanan mereka agar
memiliki daya tahan tubuh yang baik, sehingga dapat terhindar dari berbagai
penyakit.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar