DAMPAK
SOSIAL DARI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
A. Teknologi
Penemuan
dan pengembangan suatu teknologi baru memiliki kemampuan untuk mengubah tatanan
masyarakat baik secara evolusioner maupun revolusioner. Sebagai contoh,
andaikan cangkul dan bajak tidak ditemukan oleh masyarakat Mesopotamia, mungkin
sampai saat ini manusia masih belum bisa melakukan kegiatan pertanian modern.
Contoh lain, seandainya Edison tidak menemukan manfaat praktis listrik, mungkin
sampai saat ini masih menggunakan alat penerang tradisional.
Pembahasan
alih teknologi secara rinci dilakukan berdasarkan pada dua argumen berikut.
Pertama, alih teknologi merupakan issue yang paling dalam kehidupan masyarakat
modern di era globalisasi. Tidak ada satu pun masyarakat yang tidak melakukan
proses alih teknologi, baik yang melibatkan sektor swasta maupun pemerintah.
Oleh sebab itu, banyak studi tentang alih teknologi yang memfokuskan diri pada
tata cara, konteks dan manfaat alih teknologi.
Kedua,
proses alih teknologi ternyata juga mengalami benturan nilai. Gejala ini
terkait dengan pandangan bahwa teknologi merupakan produk sosial yang bersifat
khas, serta merefleksikan tatanan sosio-kultural masyarakat tersebut. Sebagai
contoh, suatu masyarakat petani tradisional yang menggunakan teknologi traktor
dalam proses membajak lahan, akan berhadapan dengan buruh ini dan pemilik
kerbau sebelumnya. Proses alih teknologi ini pada akhirnya akan merubah cara
pandang petani tradisional terhadap petani yang lain. Cara pandang mereka
menjadi lebih komersial. Bila sebelumnya seorang petani tradisional
mempekerjakan buruh tani lantaran pertimbangan emosional, maka ketika ia
menggunakan teknologi traktor, pertimbangan tersebut menjadi pudar dan
digantikan oleh pertimbangan-pertimbangan yang lebih rasional.
B. Pengertian Teknologi
Teknologi
tidak dapat hanya dipahami sebagai benda-benda konkret saja, seperti mesin,
alat, perkakas dan lain sebagainya. Seperti terlihat dari awal katanya,
teknologi adalah sebuah ilmu, yaitu ilmu untuk membuat suatu alat, perkakas,
mesin atau bentuk-bentuk konkret lainnya (sebagai penerapan kaidah dan prinsip-
prinsip ilmu pengetahuan) untuk memudahkan aktivitas atau pekerjaan manusia.
Dengan demikian, teknologi itu, mempunyai empat komponen utama (1) pengetahuan,
yaitu seperangkat gagasan bagaimana mengerjakan sesuatu, (2) tujuan, untuk apa
“sesuatu” tersebut digunakan, (3) Aktivitasnya harus terpola dan terorganisasi,
dan, (4) lingkungan pendukung agar aktivitas itu dapat berjalan efektif.
Pada
bentuknya yang paling sederhana, khususnya pada masyarakat berburu dan meramu
dan masyarakat tradisional, pembentukan teknologi lebih didorong oleh tuntutan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Manusia butuh makanan mereka membuat dan
mengembangkan tombak dan panah sebagai alat berburu.
Pada
masa sekarang, prinsip teknologi sebagai alat (kepanjangan tangan) manusia
masih terus berlanjut. Prinsip ini dapat dijumpai pada tang, obeng dan sepeda,
meskipun nuansanya lebih canggih dari pada masa sebelumnya. Secara prinsip,
bentuk maupun kegunaan, teknologi modern berkembang sangat pesat. Hal itu
dikarenakan teknologi tersebut merupakan penerapan praktis prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan modern. Sebagai contoh, bola lampu pijar dan telepon adalah
penerapan praktis teori listrik Faraday dalam kehidupan sehari-hari.
Dari
segi penggunaannya, teknologi ada yang bersifat individual dan ada pula
teknologi yang bersifat kolektif. Tipe teknologi pertama dapat kita jumpai pada
obeng, tang dan sepeda. Prinsip mana tipe teknologi ini adalah sebagai alat
atau kepanjangan tangan manusia. Tangan kita, jelas sulit untuk mencabut paku
atau menancapkan mur. Karena itu dibuatlah obeng dan tang untuk memudahkan
pekerjaan. Demikian pula sepeda adalah alat untuk mempercepat perjalanan kita.
Sedangkan
teknologi yang bersifat kolektif adalah teknologi yang dalam penggunaannya
harus dilakukan secara bersama-sama. Televisi, baru bisa kita nikmati setelah
dikelola secara kolektif. Ada acara yang disajikan. Harus ada stasiun televisi
yang menyiarkan acara tersebut Penyusunan acara dan penyiaran acara televisi
tersebut oleh stasiun televisi sudah tentu melibatkan banyak orang. Teknologi
yang bersifat kolektif ini juga dapat dijumpai pada pabrik-pabrik yang
menghasilkan satu barang. Dalam proses pembuatan mobil misalnya, secanggih apa
pun sebuah teknologi yang dipergunakan harus melibatkan banyak orang. Ada
sebagian orang yang memasang bagian tertentu dan sebagian lainnya mengecat;
sementara yang lain melakukan finishing. Dengan kata lain, dalam proses
teknologi yang bersifat kolektif tersebut terkaiterat dengan soal manajemen
atau suatu sistem produksi.
C. Proses Lahirnya Teknologi
Teknologi
yang paling awal ditemukan berbentuk perkakas dari batu(tombak, pisau). Dalam
perkembangan selanjutnya ditemukan teknologi besi (pisau logam). Sampai akhirnya
ditemukan pula teknologi mesin yang mengolah tenaga dari alam (air dan angin)
untuk menggerakkan dirinya. Semakin tinggi teknologi mesin, semakin sedikit
pula intervensi manusia. Mesin modern harus dikendalikan oleh sekelompok
manusia yang terorganisir dan terlatih. Berbeda dengan teknologi batu di mana
teknologi diperlukan sebagai `pembantu”. dan teknologi besi di mana teknologi
diperlukan sebagai `kawan”, maka pada, tahap teknologi mesin, teknologi harus
ditundukkan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Pada masyarakat
modern. kesadaran antroposentrisme, menjadi faktor pendorong temuan berbagai
teknologi, terutama teknologi material.
D. Dampak Sosial Teknologi
Teknologi
memiliki wajah yang revolusioner. Meskipun banyak pendapat mengenai peran teknologi
dalam masyarakat, namun satu hal yang pokok bahwa teknologi merupakan salah
satu faktor yang dapat mengubah tatanan suatu masyarakat sehingga memiliki
wajah yang lain sama sekali. Demikianlah ketika ditemukan teknologi peleburan
besicangkul, dan baju, lahirlah revolusi pertama dalam sejarah manusia, yaitu
pertanian.
Dan
ketika mesin uap ditemukan dan kemudian menjadi motor penggerak mesin-mesin di
pabrik, lagi-lagi teknologi menjadi salah satu faktor terjadinya revolusi
industri.
Namun
dari segi-segi tertentu, teknologi telah membuat massifikasi sehingga
menghilangkan ciri khas personal dalam sebuah produk.
Dampak
sosial teknologi jauh sekali terasa bila melalui proses alih teknologi.
Penggunaan sebuah teknologi baru (yang belum tentu sesuai dengan karakter
lokal) menuntut penyesuaian struktur sosial budaya dengan cepat. Akibatnya,
masyarakat tersebut akan mengalami suatu kondisi kritis yang dapat berujung
pada integrasi baru, bahkan malah desintegrasi.
E. Teknologi Prasejarah, Teknologi Tradisional,
Dan Teknologi Modern
1. Teknologi pada Masyarakat Prasejarah
Pada
kelompok masyarakat tradisional berburu dan meramu sudah mengenal pembagian
kerja menurut jenis kelamin dan kelompok umur. Lelaki berburu sedangkan
perempuan meramu. Teknologi yang berkembang pada masa itu adalah teknologi
berburu dan meramu tahap Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di
atas, kerjakanlah latihan berikut!awal (paleolitik), tahap menengah
(mesolitik), dan tahap akhir (neolitik). Teknologi yang berkembang pada tahap
akhir ini disebut juga paleometalik, yaitu tradisi logam awal (perunggu, dan
besi) Untuk mengantisipasi krisis makanan mereka mengembangkan teknologi
pertanian sistem ladang berpindah.
2. Teknologi pada Masyarakat Tradisional
Perkembangan
teknologi dalam masyarakat tradisional tidak terlalu pesat, meskipun tidak
selambat dalam masyarakat ladang berpindah apalagi masyarakat berburu dan
meramu. Inovasi terpenting teknologi tradisional adalah dari sudut bahan dasar
dan fungsi. Bahan dasar teknologi tradisional adalah dari logam, sementara dari
fungsinya teknologi tradisional tidak hanya sebatas sebagai kepanjangan tangan
saja, tetapi sudah menjadi kepanjangan seluruh tubuh.
3. Teknologi pada Masyarakat Modern
Pada
masyarakat modern teknologi telah mendapatkan wujud dan maknanya yang nyaris
berbeda seratus persen dari teknologi masyarakat tradisional.
Sekurang-kurangnya terdapat 6 ciri utama teknologi modern.
Pertama,
teknologi modern adalah teknologi yang telah melepaskan dirinya dari pasokan
energi alam (seperti air dan angin). Teknologi modern adalah teknologi yang
mampu menghasilkan sumber tenaganya sendiri Untuk memperdalam pemahaman Anda
mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!
Kedua,
dari aspek motif, teknologi modern lahir dan terdorong oleh hasrat untuk menguasai
alam. Penemuan-penemuan teknologi modern selalu dimaknai kemenangan manusia
atas alam. Ketika alat transportasi modern berhasil ditemukan dan dikembangkan
(seperti kereta api, kapal taut, mobil dan pesawat terbang) sebagai salah satu
contoh manusia modern merasa seolah-olah telah berhasil memperpendek jarak.
Persepsi tentang jarak pun berubah. Dengan transportasi modern, jarak relatif
tidak menjadi hambatan bagi manusia modern .
Ketiga,
teknologi modern juga dicirikan oleh orientasinya yang serba komersial. Aspek
mi merupakan ciri yang membedakan teknologi modern dengan teknologi
tradisional. Pada masyarakat berburu dan meramu, dan masyarakat tradisional
yang paling awal penemuan dan pengembangan teknologi didominasi oleh orientasi
subsisten – orientasi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Orientasi komersial
teknologi modern ini dapat dijumpai pada bidang (1) teknologi menjadi sangat
bernilai tinggi setelah ia dapat mempercepat dan memperbanyak hasil proses
produksi, karena itu (2) teknologi menjadi komoditi yang laku diperjualbelikan.
Dengan kata lain, percepatan penemuan dan pengembangan teknologi modern untuk
sebagian didorong oleh tuntutan pasar.
Keempat,
akibat perkembangan yang pesat ini, teknologi modern dicirikan oleh sistem hak
individual yang dilegalisasikan oleh paten. Sistem kepemilikan pada teknologi
modern ialah kompensasi biaya yang harus dikeluarkan dalam proses menemukan dan
mengembangkan teknologi modern. Hal ini dikarenakan tidak setiap masyarakat
mampu menemukan dan mengembangkan teknologi modern. Dibutuhkan pendidikan dan
keterampilan yang tinggi untuk dapat menemukan dan mengembangkan teknologi
modern. Dengan adanya hak milik teknologi tersebut pihak lain tidak boleh
meniru suatu teknologi baru. Meniru dan mengembangkan teknologi tersebut tanpa
seizin pemilik hak patennya adalah suatu kejahatan
Kelima,
teknologi modern memiliki nilai jual yang tinggi. Itulahsebabnya banyak yang
tidak segan-segan menginvestasikan modal untuk melakukan penelitian dasar agar
berhasil menciptakan dan mengembangkan sebuah teknologi baru sambil berharap
bahwa bila berhasil menemukan dan mengembangkan teknologi tersebut ia akan
memperoleh keuntungan yang besar. Akibat pergeseran orientasi penemuan dan
pengembangan teknologi modern ini, pengembangan ilmu pengetahuan (yang
merupakan bahan dasar penemuan dan pengembangan teknologi baru) juga
berorientasi lebih praktis. Orientasi ilmu pengetahuan tidak lagi hanya untuk
kesenangan semata. Sebagaimana ditunjukkan oleh legenda Aristoteles yang
mengusir muridnya hanya karena muridnya itu menanyakan manfaat praktis
matematika.
Keenam,
teknologi modern menjadi salah satu faktor pendorongekspansi
perusahaan-perusahaan multinasional yang telah melampaui kedaulatan negara.
Berbagai penemuan dan pengembangan teknologi modern yang terkait dengan proses
produksi memungkinkan berbagai perusahaan multinasional membuka pabrik di
negara-negara Asia Tenggara setelah ia menerapkan sistem ban berjalan pada
manajemenproduksinya.
F. Teknologi Modern dan Peradaban Barat
1. Teknologi
di Abad Pertengahan
Pada
masa Abad Pertengahan, perdagangan internasional masyarakat Barat dengan dunia
Timur hampir lenyap sama sekali. Ketika itu negeri-negeri di pantai Selatan,
laut Tengah, dan Spanyol ditaklukkan oleh Islam. Oleh karena itu, Abad Pertengahan
disebut abad kegelapan. Tatanan sosial politik masa itu adalah tatanan
masyarakat feodal, dengan struktur ekonomi yang masih sederhana. Tatanan sosial
seperti itu sulit untuk melakukan perubahan.
Perdagangan
baru mulai berkembang pada abad ke 11. Sejak itu, berkembang pula kota-kota
sebagai pusat perdagangan. Muncullah kelompok-kelompok pengrajin yang disebut
kaum warga kota, yang kontras dengan golongan bangsawan dan petani. Titik mula
perkembangan masyarakat Eropa di Abad Pertengahan ini adalah Perang Salib.
2. Teknologi
di Masa Pencerahan
Sesudah
Abad pertengahan, mulailah periode Renaissance (pada abad ke-15 dan 16).
Menyusul kemudian zaman Barok yang merupakan zaman peralihan ke zaman
pencerahan.
Perubahan-perubahan
penting terjadi di kalangan warga kota. Kaum pengrajin yang orientasinya pada
perdagangan tidak lagi masuk dalam golongan kota. Warga kota diartikan sebagai
mereka yang memperoleh pendapatan dari keuntungan usaha atau bunga modal. Dalam
perkembangan selanjutnya kaum warga kota ini dapat menyaingi kaum rohaniwan
dalam bidang ilmu pengetahuan dan budaya. Para rohaniwan mulai menurun
pengaruhnya, kritik pun datang dari Luther dan Calvin terhadap otoritas gereja,
kritik tersebut dapat memudarkan tatanan kolektivitas masyarakat. Akibatnya
peta religius kegerejaan di Eropa berubah secara mendasar. Pergeseran peta
religius kegerejaan ini memiliki pengaruh yang kuat bagi perubahan kebudayaan
dan munculnya paham individualisme. Dalam perkembangan selanjutnya muncullah
revolusi industri (di Inggris) yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam
bidang industri.
3. Teknologi
Modern Kapitalisme
Pengertian
kapitalisme memiliki empat kata kunci, yaitu: (1) berorientasi pada produksi,
(2) memperjualbelikan hasil produksi sebagai komoditi melalui pasar, (3) mendapatkan
keuntungan sebesar-besarnya, dan (4) terjadi akumulasi keuntungan, modal dan
kekayaan hanya pada beberapa orang saja. Pada erat kapitalisme ini segala
sesuatu dianggap bernilai dan berguna bila ada permintaan dan penawaran dari
pasar.
Teknologi
merupakan sasaran yang paling efektif untuk terjadinya peningkatan proses
produksi. Setelah revolusi industri, teknologi berperan sangat luar biasa dalam
meningkatkan produksi yang berlipat ganda. Dengan penerapan teknologi dapat
meminimkan biaya-biaya produksi, sebaliknya dapat memaksimumkan kualitas
produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar