ANATOMI SERANGGA
A.
Struktur
Serangga
Kelompok
serangga mempunyai tubuh yang tersusun dari tiga bagian, yaitu
kepala, rongga dada, dan abdomen. Hampir semua serangga mempunyai sayap,
sehingga menjadikan serangga satu-satunya hewan tidak bertulang belakang yang
bisa terbang. Bentuk tubuhnya beragam, ada yang panjang, pipih, dan bulat.
Ukurannyapun beragam mulai dari 0,2 mm – 35 cm. Pada bagian depan kepalanya,
serangga mempunyai dua antena yang berfungsi sebagai alat peraba. Serangga
mempunyai mata campuran yang terdiri dari ribuan “mata tunggal”. Pada beberapa
jenis serangga seperti lebah, kupu-kupu, dan lalat, alat perabanya terletak di
kaki. Contoh serangga adalah lebah, kupu-kupu, lalat, capung, dan nyamuk.
·
Tubuh
serangga berisi darah, otot dan organ tubuh
·
Darah
tidak berada dalam pembuluh, tetapi langsung mengisi rongga tubuh dan
menggenangi organ-organ tubuh yang ada di dalamnya
·
Darah
dapat disedot langsung dengan bantuan alat suntik yang menembus kulit
·
Sistem
organ yang terdapat di dalam tubuh serangga:
a.
Sistem
peredaran darah;
Jantung terdapat di bagian dorsal di bawah kulit dan merupakan pembuluh yang
menutup di belakang dan terbuka di depan (I). Jantung adalah bagian dari sistem
peredaran darah yang terdiri dari jantung, darah dan rongga tubuh.
b.
Sistem
pencernaan;
Terdapat di bawah jantung yang terdiri dari usus, yaitu sebuah saluran
yang merentang dari mulut ke anus dan kelenjar ludah yang terletak di
sebelah ventral dekat ke mulut (kl) tetapi kelenjar ini tidak ditemukan pada
sebagian serangga. Usus terdiri dari 3 bagian, yaitu; Stomodeum (foregut),
mesenteron (midgut) dan proktodeum (hindgut).
c.
Sistem
pembuangan;
terdiri dari pembuluh-pembuluh buntu yang halus seperti benang dan membuka ke
usus bagian posterior yang disebut benang malphigi (III)
d.
Sistem
syaraf;
Terdapat di sebelah ventral di atas kulit. Terdiri dari otak di kepala dan tali
syaraf yang merentang dari otak ke belakang di atas kulit. Tali ini tersusun
dari simpul syaraf yang jumlahnya sepasang di setiap ruas, sepanjang delapan
ruas (IV)
e.
Sistem
reproduksi;
terdiri dari alat kelamin yang membentuk sel benih jantan atau sel benih betina
(V)
f.
Sistem
pernafasan;
Terdiri dari pembuluh yang memenuhi rongga tubuh dan berkilat seperti benang
perak yang disebut trakea. Struktur untuk pernafasan serangga meliputi;
Spirakel, trakea, Trakheole dan air sac (kantung udara)
g.
Sistem
otot; Kulit
serangga bagian dalam tidak polos tetapi di setiap ruas terdapat
tonjolan-tonjolan. Pada ketonjolan inilah oto bertumpu supaya dapat berfungsi
untuk pergerakan.
·
Kantung
udara (air sac) tidak memiliki penebalan, sehingga bisa mengembang dan
mengempis. Berfungsi untuk:
a.
untuk
menurunkan berat badan serangga, terutama bagi serangga terbang.
b.
Sebagai
reservoir dari oksigen
c.
Sebagai
penghembus udara dalam mendistribusi udara dan penurun suhu tubuh, terutama
pada saat terbang
d.
Untuk
meningkatkan tekanan tubuh selaka waktu-waktu tertentu, seperti pada saat
pergantian kulit.
·
Disamping
alat-alat tubuh, terdapat sel-sel lemak yang tersusun semacam tali disekeliling
saluran pencernaan
·
Hanya
sistem reproduksi yang seluruh alatnya terdapat di abdomen (yang lain terdapat
di abdomen, thorax dan kepala). Sehingga abdomen diberi tanggung jawab untuk
menjamin kesinambungan keturunan serangga tersebut
Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang
sangat tinggi. Fosil-fosilnya
dapat dirunut hingga ke masa Ordovicius. Fosil kecoa dan capung raksasa
primitif telah ditemukan. Sejumlah anggota Diptera seperti lalat dan nyamuk yang
terperangkap pada getah
juga ditemukan.
a)
Metamorfosis pada Serangga
Hewan ini juga merupakan contoh klasik metamorfosis.
Setiap serangga mengalami proses perubahan bentuk dari telur hingga ke
bentuk dewasa yang siap melakukan reproduksi.
Pergantian tahap bentuk tubuh ini seringkali sangat dramatis. Di dalam tiap
tahap juga terjadi proses "pergantian kulit" yang biasa disebut
proses pelungsungan. Tahap-tahap ini
disebut instar. Ordo-ordo serangga
seringkali dicirikan oleh tipe metamorfosisnya.
b)
Morfologi Serangga
Secara morfologi, tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi
tiga bagian utama, sementara bentuk pradewasa biasanya menyerupai moyangnya,
hewan lunak beruas mirip cacing. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah kepala (caput),
dada (thorax), dan perut (abdomen).
c)
Peran serangga
Banyak serangga yang bermanfaat bagi kehidupan manusia,
diantaranya yaitu sebagai organisme pembusuk dan pengurai termasuk limbah,
sebagai objek estetika dan wisata, bermanfaan pada proses penyerbukan maupun
sebagai musuh alami hama tanaman, pakan hewan (burung) yang bernilai ekonomi
tinggi, penghasil madu (dari genus Apis) dan lain-lain.
d) Eksoskeleton
Kutikula : kompleks organik tak hidup yang
diproduksi oleh epidermis, penyusun utamanya adalah kitin, juga terdiri atas
lipid, lilin, karbonat, adanya pigmen melanin menyebabkan perbedaan warna pada
kutikula
Pengerasan eksoskeleton disebabkan oleh :
Sklerotisasi : restruktur protein tak larut
Kalsifikasi : endapan kalsium carbonat
(calcite) di dalam kutikula
e) Dinding Tubuh
Kutikula (ekso- dan endo-)
Epidermis
Lapisan dasar
Kerangka luar serangga disebut eksoskeleton,
tidak memiliki rangka dalam, disegmentasikan “cangkang” yang memberi bentuk
serangga dan bisa sangat keras pada beberapa serangga. Terdapat lapisan lilin
dan “rambut” yang disebut seta
f) Anatomi Eksternal
Tubuh
serangga terdiri atas 3 bagian:
1. kepala
(caput)
2. dada
(thorax)
3. perut
(abdomen)
Bagian tubuh yang pertama adalah kepala, kepala
serangga sangat bervariasi, tapi terdiri dari mata antena dan bagian mulut
Antena mengandung bahan kimia, olfactoritactile
reseptor pendengaran yang juga bisa getaran rasa
Mata majemuk dan ocelli belakang (untuk deteksi
cahaya). Banyak serangga dapat menangkap sinar UV, biru hijau panjang gelombang
merah
Bagian mulut khusus-untuk mengumpulkan makanan
dan pertahanan
Labrum_Mandibula : labrum = bibir atas mandibula= rahang bawah Maxilla _Labium : Maxilla = rahang atas Labium = bibir bawah
Labrum_Mandibula : labrum = bibir atas mandibula= rahang bawah Maxilla _Labium : Maxilla = rahang atas Labium = bibir bawah
Serangga dewasa berkembang sebagai segmen
gabungan dengan gabungan bagian tubuh khusus
Antena digunakan sebagai alat sensor utama,
khususnya untuk merasakan dab dapat disesuaikan dengan serangga dengan berbagai
cara
Tipe
mulut serangga : pengunyah, penusuk, penelan, dan
pengisap
Thorax
(dada)
Bagian tengah tubuh disebut torax dan terdiri
dari 3 segnen gabungan. Yaitu prothorax (depan), mesothorax (tengah),
metathorax (belakang). Semua kaki dan sayap terdapat di torax
Abdomen
(perut)
Bagian akhir tubuh disebut abdomen yang terdiri
dari banyak segmen yang dihubungkan penampang yang flexibel mengikuti pergerakannya.
Terdiri
dari 11 ‘metamere’’
Setiap
metamere terdiri atas:
bagian
belakang – sclerite (tergum)
bagian
ventra – sclerite (sternum)
bagian
samping – membranous (pleuron) organ genital terdapat pada segmen 8/9
Kaki : Seperti pada tipe mulut dan antena kaki
serangga juga bervariasi dalam bentuk dan menggambarkan gaya hidup serangga
g) Anatomi Internal
Terdapat sistem respirasi, sirkulasi, saraf dan
pencernaa, tapi hanya sedikit kemiripan dengan sistem yang ada pada mamalia
Sistem Digestivus : Sistem
pencernaaan adalah saluran yang terbuka pada mulut dan kosong diekor serangga.
Dibagi menjadi 3 bagian disebut foregut, midgut, and hind gut pada beberapa
serangga seperti lebah madu, foregut bekerja seperti pemotong untuk membawa
atau memegang liquid yang dihasilkan.
Sistem Pernapasan :
Sistem peredaran darah terdiri dari jantung pusat, vena dan arteri yang
mengsirkulasikan darah dan transpor oksigen. Speredaran darah serangga
salurannya sederahana yang terbuka di kedua bagian akhir dan dengan lambat
cairan tubuh dan nutrisi dari bagian belakang ke kepala
Sistem Sirkulasi :
Sistem peredaran terbuka: tidak ada kapiler. Darah mengalir melalui ruang
hemoecelic darah serangga relatif bersih dan mengandung hemocytes
Sistem Saraf
Serangga hanya memiliki sedikit sistem saraf
pusat dibanding manusia.
Sumbu saraf ada sepanjang bagian ventral serangga. Otak dibagi menjadi dua bagian lobus besar area kontrol utama seperti mata, antena dan bagian mulut. Bagian yang lain terkonsentrasi pada ganglion yang terdapat sepanjang sumbu saraf dan biasanya mengatur fungsi organ tubuh yang lain.
Sumbu saraf ada sepanjang bagian ventral serangga. Otak dibagi menjadi dua bagian lobus besar area kontrol utama seperti mata, antena dan bagian mulut. Bagian yang lain terkonsentrasi pada ganglion yang terdapat sepanjang sumbu saraf dan biasanya mengatur fungsi organ tubuh yang lain.
Sistem respiratori :
Sistem respiratori terdiri atas kantung udara dan saluran yang disebut trachea.
Udara masuk ke saluran melewati seri pembukaan yang disebut spirakel yang ditemukan
sepanjang sisi tubuh. Spirakel terbesar biasanya terdapat di dada dimana otot
terbesar dari sayap dan kaki membutuhkan O2 lebih banyak daripada spirakel pada
kepala
Sistem ekskresi :
Tubulus Malpighi (2-150): distal ends free in hemocoel.
-- Uric acid in hemolymph combines with
potasium bicarbonate to form potassium acid urate.
-- PAU taken up by Malpighian tubules, reabsorb
Potassium bicarb. – and excrete crystalline uric acid as a dry pellet.
h) Tipe Metamorfosis Serangga
Ametabola
(tdk b’metamorfosis) : telur – dewasa
Hemimetabola
(metamorfosis tdk sempurna) : telur - nimfa – dewasa
Holometabola
(metamorfosis sempurna) : telur - larva - pupa – imago
B. Struktur Kepala
Pada kepala serangga dalam hal ini semut terdapat banyak
organ sensor. Semut, layaknya serangga lainnya, memiliki mata
majemuk yang terdiri dari kumpulan lensa mata yang lebih kecil dan
tergabung untuk mendeteksi gerakan dengan sangat baik. Mereka juga punya tiga
oselus di bagian puncak kepalanya untuk mendeteksi perubahan cahaya dan
polarisasi. Kebanyakan semut umumnya memiliki penglihatan yang buruk, bahkan
beberapa jenis dari mereka buta. Namun, beberapa spesies semut, semisal semut
bulldog Australia, memiliki penglihatan yang baik. Pada kepalanya juga terdapat
sepasang antena yang membantu semut mendeteksi rangsangan kimiawi. Antena semut
juga digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain dan mendeteksi feromon yang
dikeluarkan oleh semut lain. Selain itu, antena semut juga berguna sebagai alat
peraba untuk mendeteksi segala sesuatu yang berada di depannya. Pada bagian
depan kepala semut juga terdapat sepasang rahang atau mandibula
yang digunakan untuk membawa makanan, memanipulasi objek, membangun sarang, dan
untuk pertahanan. Pada beberapa spesies, di bagian dalam mulutnya terdapat
semacam kantung kecil untuk menyimpan makanan untuk sementara waktu sebelum
dipindahkan ke semut lain atau larvanya.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Struktur
tubuh semut ( Anatomi Semut ) | Dunia Hewan http://alam-hewan.blogspot.com/2010/10/struktur-tubuh-semut.html#ixzz17ENyxlH9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar